KRI SHN-366 dipercaya sebagai LAAWC dalam Tripartite Meeting

Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog ngah-ngoh ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI. Kali ini mengupdate artikel tentang KRI SHN-366 dipercaya sebagai LAAWC dalam Tripartite Meeting .






LEBANON-(IDB) : KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 ditunjuk sebagai Local Anti Air Warefare Coordinator (LAAWC) oleh MTF Commander dalam rangka Maritime Force Protection During Tripartite   Meeting di wilayah perairan Lebanon tepatnya di selatan Zone-2 Area of Maritime Operation, Rabu (29/8). Penunjukkan ini adalah untuk yang kedua kalinya, setelah LAAWC pertama bulan Juli  2012 lalu. Tugas ini merupakan bentuk kepercayaan dari MTF Commander kepada KRI Sultan Hasanudin-366 sebagai penanggung jawab keamanan di laut maupun udara selama pertemuan tersebut berlangsung.

Tripartite Meeting merupakan pertemuan kedua belah pihak yang bertikai (Lebanon dan Israel) dengan UNIFIL dipimpin oleh Force Commander UNIFIL yang diselenggarakan di UNIFIL Headquarters, Naqoura. Dalam pertemuan ini membahas tentang penempatan garis batas (blue line) Lebanon-Israel dan daerah Ghajar yang masih diduduki Israel sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.

Mengingat pentingnya pertemuan tersebut dituntut penjagaan yang ketat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat menggagalkan kegiatan ini. Sebagai LAAWC dalam rangka Maritime Force Protection, KRI Sultan Hasanuddin-366 bertanggung jawab mengamankan sektor laut, membangun dan mengkoordinir gambaran situasi udara terhadap maritime threat (ancaman maritim) dan mengintegrasikan general air surveillance (pengawasan udara secara umum) untuk menghadapi berbagai ancaman yang dapat muncul sewaktu-waktu selama pertemuan berlangsung.

Selama kegiatan pengawasan, terpantau empat kapal patroli Angkatan Laut Israel kelas Super Dvora melaksanakan patroli di perairannya, kemungkinan turut pula mengamankan jalannya Tripartite Meeting. KRI Sultan Hasanuddin-366 juga memonitor adanya aktivitas udara yang dilakukan oleh dua pesawat udara dengan ketinggian 12.400 feet dan 400 feet yang kemungkinan besar melaksanakan pengamatan wilayah udara Lebanon. Sampai dengan selesainya kegiatan Tripartite Meeting tidak terjadi aktivitas maritim tanpa ijin yang mendekati area pertemuan atau tepatnya di lokasi UN 1-32A dan kegiatan pertemuan berjalan dengan lancar.

Kegiatan pengamanan Tripartite Meeting ini dilaksanakan pada hari terakhir pada ontask ke-9 setelah KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan sembilan hari operasi di AMO. Tugas operasi yang ke-9 ini merupakan operasi yang paling lama sejak bergabung dengan MTF UNIFIL bulan Juni silam dan berhasil melaksanakan hailing sebanyak 51 kontak kapal permukaan dan 13 kontak udara, sehingga total hailing sampai dengan saat ini adalah 313 kali. Selanjutnya pada hari Rabu sore tanggal 29 Agustus 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat di dermaga Pelabuhan Beirut untuk bekal ulang logistik dan perawatan rutin.

Pada saat sandar, ada dua agenda penting dilaksanakan oleh MTF UNIFIL. Agenda tersebut adalah Operation and Communication Conference diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2012 di Lounge Room  Bintara KRI Sultan Hasanuddin-366. Operation and Communication Conference merupakan pertemuan seluruh Chief of Operation dan Chief of Communication unsur-unsur MTF yang dihadiri MTF-N.3 (Bidang Operasi) dan MTF-N.6 (Bidang Komunikasi) dipimpin langsung oleh Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Dato Rusman SN. Materi pertemuan adalah membahas  rencana latihan bersama unsur-unsur  MTF  dan  mengenai jaringan komunikasi yang dipakai selama operasi di AMO (Groove, Data Link dan Lotus).

Kemudian pada siang harinya, Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 menghadiri Commander Conference di BRS Liberal F-43. Konferensi ini adalah yang kedua kalinya setelah pertemuan pertama pada tanggal 28 Juni 2012 yang lalu. Dalam konferensi yang dipimpin oleh MTF Commander  Rear Admiral Wagnen  Lopes  de  Moraes  ZAMITH ini membahas mengenai Review List of Contact of Interest, Review of Operational Documents, Communication dan rencana latihan bersama unsur-unsur MTF maupun dengan LAF Navy. Pertemuan ini dihadiri oleh Staf MTF (N.1 – N.7) dan para Komandan unsur-unsur MTF yaitu BRS Liberal F-43 (Brazil), BNS Osman F-18 dan BNS Madhumati P-911 (Banglades),  FGS Gepard P-6121 dan FGS Hermelin P-6123 (Jerman), HS Polemistis P-61 (Yunani) dan KRI Sultan Hasanuddin-366 (Indonesia). Dalam pertemuan tersebut MTF Commander juga memperkenalkan pejabat yang baru saja berganti antara lain MTF-N.2 dan MTF-N.5 serta Deputy MTF-N.2, N.3 dan N.7. Diakhir pertemuan, MTF Commander mengagendakan kegiatan Commander Conference yang semula dilaksanakan setiap tiga bulan sekali akan dilaksanakan setiap dua bulan sekali.

Sementara itu, pada sandar kali ini para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 berkesempatan untuk berkunjung ke UNIFIL Headquarters di Naqoura dan Indonesia Battalion (Indobat) di Sektor Timur. Rombongan dibagi menjadi dua gelombang yaitu pada tanggal 30 dan 31 Agustus 2012. Kunjungan ini menempuh perjalan darat selama kurang lebih dua jam ke Naqoura dan dua jam menuju Sektor Timur. Kesempatan itu digunakan para prajurit untuk bertemu dengan rekan-rekan sesama peace keeper UNIFIL dari Indonesia yang bertugas di darat, selain tentu saja berbelanja souvenir. 


Sumber : Koarmatim


Sekian blog ngah-ngoh ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI dengan artikel tentang KRI SHN-366 dipercaya sebagai LAAWC dalam Tripartite Meeting semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog ngah-ngoh.

0 komentar:

Posting Komentar